Bumikan Pancasila dan Jaga Keutuhan NKRI - Berita Indonesia

Berita Seputar Kejadian Peristiwa yang Terjadi Di Tanah Air Indonesia NKRI

Copyright BERITAINDONKRI

Hot

Post Top Ad

Jumat, 31 Mei 2019

Bumikan Pancasila dan Jaga Keutuhan NKRI

IBC, JAKARTA – Pasca pelaksaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpre) 2019 suasana kebatinan bangsa Indonesia benar benar di aduk aduk sampai berada di titik nadir.

Rasa saling tidak percaya, rasa saling curiga sesama rakyat sungguh terasa dalam pergaulan hidup rakyat. Rakyat seolah olah terkotak kotak dalam kelompok kelompok yang saling mempertahankan ego masing masing. Puncak dari semua itu akhirnya terjadi pada 22 dan 23 mei 2019 dimana terjadi kerusuhan yang menelan sedikitnya 8 orang meninggal dunia dan ratusan luka luka.” ungkap Sekretaris Jendral Perhimpunan Pancasila, Edi Susilo melaluli siaran pers yang diterima Redaksi Indonesia Berita di Jakarta, Sabtu (1/6/2019).

Edi mengatakan belum cukup suasana kebatinan bangsa Indonesia diaduk-aduk, pasca kerusuhan tiba-tiba di beberapa wilayah muncul isu untuk memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

“Ada beberapa yang sempat ramai menjadi perbincangan publik atau muncul kepermukaan salah satu nya tentang Referendum Nangro Aceh Darussalam. Padahal sebelumnya jauh sebelum pilres suasana kebatinan bangsa Indonesia sudah diaduk dengan mencuatnya upaya mendirikan Negara khilafah untuk mengganti negera yang berdasarkan Pancasila ini, ADA APA INI? Apa yang salah?” katanya seraya bertanya.

Selanjutnya Edi menjelaskan Bung karno sebagai penggali pancasila dari bumi Indonesia ini pernah menyampiakan dalam salah satu pidatonya.

“Tetapi Republik Indonesia menghadapkan kita dengan satu keadaan jang istimewa. Rakjat adalah beraneka ragam, beraneka adat, beraneka ethnologi. Rakjat yang demikian itu membutuhkan satu “dasar pemersatu”. Dasar pemersatu itu adalah Pantjasila.” jelas Sukarno, dalam suatu sambutan tanggal 17 Agustus 1955.

Lebih lanjut Edi menegaskan jika kita melihat mengapa dalam lambang Garuda Pancasila nampak kaki-kaki, jemari yang kokoh dan kuku-kuku yang tajam burung garuda mencengkeram slogan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu Jua.

“Cengkeraman erat cakar Garuda itu seakan melambangkan bahwa Indonesia yang bersatu harus dijaga dengan sekuat tenaga mengingat begitu beraneka-ragamnya suku ras golongan agama dan budaya yang membentuk republik ini.” tegasnya.

Dirinya kembali menegaskan cengkeraman itu seakan peringatan bahwa Persatuan Indonesia berada dalam posisi yang rentan yang sewaktu-waktu bisa berada dalam ancaman disintegrasi

“Namun di balik itu semua, Persatuan Indonesia menjadi kunci dan pedoman penting jika kita menginginkan Indonesia yang maju, berdaulat, adil dan makmur.” tegas Edi lagi.

Kemudian Edi menuturkan bahwa hanya persatuanlah bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang berdaulat adil makmur.

“Sejarah telah mencatat ketika selama berabad-abad kita saling bercerai-berai maka kolonialisme menjajah bangsa Indonesia.” tuturnya.

Selain itu menurut Edi, bangsa ini harus kembali menggiatkan upaya-upaya memupuk secara bersama-sama tentang penajaman idiologi berbangsanya.

“Jika kita melihat pasca reformasi sampai sekarang bangsa ini abai terhadap proses penanaman idiologi berbangsa. Itulah yang menyebab blank generation (generasi kosong – ref) yang tidak mengenal jati diri bangsanya. Wajar jika selama 21 tahun ini generasi muda kita sangat mudah di ombang-ambingkan dan sangat mudah dimasuki oleh berbagai idiologi yang bisa mengoyak rasa kebatinan kita dalam berbangsa. Sehingga semangat disintegrasi bangsa tumbuh dimana mana. Bahkan melahirkan rencana mengganti bentuk Negara.” tandasnya.

Melihat dan beranjak dari situasi obyektif di atas. Maka pada peringatan ke 74 Hari Lahir Pancasila ini, kami Presidium Nasional Perhimpunan Pancasila menyatakan.

1. Kepada Pemerintahan Republik Indonesia kami menyerukan untuk kembali mewajibkan penyelenggaraan kursus kursus Pancasila di setia lavel Institusi pemerintahan dan Institusi Pendidikan untuk kembali membumikan Pancasila sebagai philosophisce grondslag (filosofi dasar) bangsa Indonesia.

2. Mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia sebab hanya dengan persatuan, keadilan dan kemakmuran bangsa indonesi dapat terwujud.

Penulis : Fitra

Editor : YES



from Indonesia Berita http://bit.ly/2Xhiiix
via gqrds

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad